Senin, 28 November 2011

PERBANDINGAN IKLAN KUKU BIMA DAN E JUSS






Iklan Kuku Bima Energi tiga versi terbaru meliputi Maluku, Sumatera Utara dan Labuan Bajo II, diharapkan masyarakat luas lebih mengetahui bahwa di Indonesia banyak sekali daerah pariwisata yang menarik dengan panorama yang indah. Selain itu iklan dengan pengambilan gambarnya di tiap daerah berbeda-beda seperti pada versi Maluku misalnya, lebih mengangkat pariwisata dan budaya masyarakat Ternate, pengambilan gambar seputar daerah Ternate, Ambon dan Saparua
Sementara versi Sumatera Utara disamping menggambarkan keindahan Nias, Toba dan Taman Mas Gunung Leuser juga menampilkan ragam kuliner di Medan, sedangkan versi Labuan Bajo II pengambilan gambar pada pengembangan pariwisata Manggarai Barat yang mengedepankan pariwisata yang ramah lingkungan dan tetap menghargai budaya Manggarai Barat.
Semua iklan produk Kuku Bima Energi dengan gambar waisata daerah itu, juga diharapkan mampu mendorong masyarakat Indonesia lebih peduli dan bangga akan keindahan alam yang dimiliki negerinya. Bahkan masyarakat akan lebih semangat untuk berwisata di negeri sendiri dari pada berwisata ke luar negeri yang belum tentu keindahan alam dan panoramanya lebih baik dari Indonesia




Iklan E Juss bintang iklannya sule, yang menyindir kuku bima abis dengan slogan "bukan cuma rasa rosa".
Cuplikan iklannya:
Sule sebagai sopir angkot dan penumpangnya adalah Ade rai, Rieke, Donny, Cris john (KW 5). Setelah jalan angkotpun gembos dan Ade rai (KW 5) pun bilang “ya… gembos”. Lalu sekonyong-konyong sule minum e-juss dan narik angkot yang gembos dengan kecepatan penuh dan teriak "elu rasa apa?" terus ama artis kuku bima KW 5 dijawab “ KITA CUMA RASA RASA AJA...” kemudian ditutup dengan kalimat "e-juss ngga cuma rasa rosso"
iklan tersebut isinya cuman buat nyindir kompetitor yang lain!!!! yang betul itu saingan secara sehat bukan saling menjatuhkan.
Iklan yang menyindir lain kesannya:
  1. Tidak kreatif: mungkin tidak ada ide lagi kecuali menyindir produk lain.
  2. Tidak laku: mungkin karena jengkel produknya tidak laku jadi penginnya mengunggul- unggulkan produknya dibanding dengan produk lain.
  3. Tidak profesional: kesannya yang ada malah menjatuhkan produknya sendiri.
daftar pustaka:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar